Rabu, 17 Oktober 2012

Kriteria sistem pertanian organik yang diberikan oleh IFOAM (Internatinal Federation of Organic Agriculture Movement) setidaknya harus memenuhi enam prinsip standar (Seymour, 1997).



1. Lokalita (localism). Pertanian organik berupaya mendayagunakan potensi lokalita yang ada sebagai suatu  .   agroekosistem yang tertutup dengan memanfaatkan bahan-bahan baku atau input dari sekitarnya
2. Perbaikan tanah (soil improvement). Pertanian organik berupaya menjaga, merawat, dan memperbaiki
    kualitas kesuburan tanah melalui tindakan pemupukan organik, pergiliran tanaman, konservasi lahan, dan
    sebagainya.
3. Meredam polusi (pollution abatement). Pertanian organik dapat meredam terjadinya polusi air dan udara
    dengan menghindari pembuangan limbah dan pembakaran sisa-sisa tanaman secara sembarangan serta
    menghindari penggunaan bahan sintetik yang dapat menjadi sumber polusi.
4. Kualitas produk (quality of product). Pertanian organik menghasilkan produk-produk pertanian           
    .berkualitas yang memenuhi standar mutu gizi dan aman bagi lingkungan serta kesehatan
5. Pemanfaatan energi (energy use). Pengelolaan pertanian organik menghindari sejauh mungkin penggunaan .   energi dari luar yang berasal dari bahan bakar fosil yang benipa pupuk kimia, pestisida, dan bahan bakar  
    minyak (solar, bensin, dan sebagainya)
6. Kesempatan kerja (employment). Dalam mengelola usaha tani organiknya, para petani organik
    memperoleh kepuasan dan mampu menghargai pekerja lainnya dengan upah yang layak.

Sistem pertanian organik paling tidak memiliki tujuh keunggulan dan keutamaan sebagai berikut.

1. Orisinil. Sistem pertanian organik lebih mengandalkan keaslian atau orisinalitas sistem budi daya tanaman ataupun hewan dengan menghindari rekayasa genetika ataupun introduksi teknologi yang tidak selaras alam. Intervensi budi daya manusia terhadap tanaman atau hewan tetap mengikuti kaidah-kaidah alamiah yang selaras, serasi, dan seimbang. Namun demikian, pertanian organik tidak berarti anti teknologi baru, sejauh hal itu memenuhi azas selaras, serasi, dan seimbang dengan alam.
2. Rasional. Sistem pertanian organik berbasis pada rasionalitas bahwa hukum keseimbangan alamiah adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia sebagai bagian dari sistem jagad raya bukan ditakdirkan menjadi penguasa alam raya. tetapi bertanggung jawab untuk menjaga dan melestarikannya. Nilai-nilai rasionalitas harus digunakan secara seimbang dengan sistem nilai agama, etika, dan estetika yang menempatkan manusia sebagai makhluk paling mulia.

3. Global. Saat ini, sistem pertanian organik menjadi isu global dan mendapat respon serius di kalangan masyarakat pertanian, terutama di negara-negara maju di mana masyarakat sudah sangat sadar bahwa pertanian ramah lingkungan menjadi faktor penentu kesehatan manusia dan kesinambungan lingkungan. Pada berbagai pertemuan ilmuwan lingkungan tingkat dunia, tema sistem pertanian organik selalu menjadi agenda utama dan menarik karena menyangkut kepentingan global atau kepentingan bersama umat manusia di planet bumi ini.

4. Aman. Sistem pertanian organik menempatkan keamanan produk pertanian. baik bagi kesehatan manusia ataupun bagi lingkungan, sebagai pertimbangan utama. Pertimbangan berikutnya adalah kuantitas dan kualitas komoditas pertanian, termasuk kecukupan kadar gizi dan volume yang mampu memenuhi kebutuhan hidup manusia.
5. Netral. Sistem pertanian organik tidak menciptakan ketergantungan atau bersifat netral sehingga tidak memihak pada salah satu bagian ataupun pelaku dalam sistem agroekosistem. Hubungan saling ketergantungan atau simbiosis yang terbina antar pelaku sistem lebih bersifat mutualisme atau saling menguntungkan. Sistem pertanian industrial telah menciptakan ketergantungan petani pada penggunaan benih unggul, pestisida, dan pupuk kimia buatan pabrik. Eksistensi kemandirian petani tereduksi oleh hubungan ekonomi yang menempatkan nilai uang di atas segala-galanya.

6. Internal. Sistem pertanian organik selalu berupaya mendayagunakan potensi sumber daya alam internal secara intensil Artinya, introduksi input-input pertanian dari luar ekosistem (external inputs) pertanian sedapat mungkin dihindari untuk mengurangi terjadinya disharmoni siklus agroekosistem yang sudah berlangsung lama dan terkendali oleh kaidah hukum alam.

7. Kontinuitas. Sistem pertanian organik tidak berorientasi jangka pendek, tetapi lebih pada pertimbangan jangka panjang untuk menjamin keberlanjutan kehidupan, baik untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Bumi seisinya ini bukanlah milik kita tetapi merupakan titipan anak cucu kita.

Pemerintah sudah berkomitmen bahwa subsidi terhadap harga input pertanian akan semakin dikurangi. Akibatnya, para petani sekarang merasakan mahalnya harga-harga sarana produksi pertanian. Usaha tani padi dengan skala kurang dari setengah hektar tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi keluarga tani, sebab besamya ongkos produksi sama dengan hasil penjualan sehingga pola kesejahteraan petani cenderung stagnan atau evolutif. Nilai tukar hasil-hasil pertanian pangan dalam satu dasawarsa terakhir semakin menurun karena fluktuasi harga dan pengurangan subsidi oleh pemerintah.

Minggu, 01 Mei 2011

Strategi Pemasaran

TEKNIK DAN STRATEGI PEMASARAN
       Setelah memahami perencanaan usaha, langkah selanjutnya adalah mempelajari dan melatih bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan itu didistribusikan atau dipasarkan. Sesuai dengan definisi pemasaran yaitu kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (product), menentukan fingkat harga (price), mempromosikannya  agar produk dikenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place), maka tujuan pemasaran adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeh oleh konsumen (J. Supranto, 1993). Ini berarti, perhatian kita dalam pemasaran haruslah diawali dengan riset pemasaran yaitu untuk meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Sesuai dengan tujuan pemasaran, maka inti pemasaran adalah penciptaan nilai yang lebih finggi bagi konsumen daripada nilai yang diciptakan oleh pihak pesaing. Strategi usaha yang cocok dengan konsep tersebut adalah memproduksi barang dan jasa apa yang bisa dijual dan bukan menjual barang dan jasa apa yang bisa diproduksi. Strategi pertama sangat tepat dan sesuai dengan inti pemasaran, sedangkan strategi kedua tidak tepat karena tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Prinsip dasar pemasaran yaitu menciptakan nilai bagi langganan (customer value), keunggulan bersaing (competitive advantages), dan fokus pemasaran. Tujuan pemasaran bukan mendapatkan langganan (get customer), akan tetapi memperbaiki situasi bersaing (improve competitive situation). Dalam konteks ini, seorang wirausaha harus mampu memproduksi barang dan jasa dengan mutu yang lebih baik, harga yang lebih murah, dan penyerahan yang lebih cepat daripada pesaing.
1. PERENCANAAN PEMASARAN
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan, atau acuan gerak langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:
Langkah 1: Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan. Riset pasar dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.
Langkah 2: Memilih Pasar Sasaran Khusus (Special Target Market)
Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
(1) Pasar individual (individual market).
(2) Pasar khusus (niche market).
(3) Segmentasi pasar (market segmentation).
Dari tiga altematif pasar sasaran tersebut, bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual (individual market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar (segmentation market).
Langkah 3: Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
(1) Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).
(2) Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien, dan tepat.
(3) Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.
(4) Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses.
(5) Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk:
(a) Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar.
(b) Memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan (customer response time).
(6) Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Langkah 4: Pemilihan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu probe, product, price, place, promotian.
2. BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe)
Seperti telah dikemukakan bahwa langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen. Berapa jumlahnya, bagaimana daya belinya, di mana tempat konsumennya, dan berapa permintaannya. Semua ini merupakan informasi penting bagi pemasaran produk baru. Menurut Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl (2000: 153), keunggulan bersaing perusahaan baru terletak pada perbedaan (diferensiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal:
(1) Kualitas yang lebih baik.
(2) Harga yang lebih murah dan bisa ditawar.
(3) Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat.
(4) Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik.
(5) Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen.
(6) Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.
Oleh sebab itu, menurut Zimmerer (1996: 117), bagi usaha baru. sangatlah cocok untuk menerapkan strategi market driven. Strategi ini dibangun berdasarkan enam pondasi:
(1) Orientasi konsumen.
(2) Kualitas.
(3) Kenyamanan dan kesenangan.
(4) Inovasi.
(5) Kecepatan.
(6) Pelayanan dan kepuasan pelanggan.

Berorientasi pada Konsumen
Usaha baru yang berhasil pada umumnya memusatkan perhatian pada pengembangan sikap yang berorientasi kepada kepuasan stakeholder (stakeholder satisfaction). Dalam pemasaran, orientasi itu tentunya kepada kepuasan pelanggan dengan prinsip-prinsip pokok sebagai berikut:
(1) Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat    mungkin kekurangan tersebut.
(2) Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang             memuaskan.
(3) Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tentang upaya          perbaikan pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
(4) Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada              konsumen.
(5) Izinkan manajer untuk menunggu.pelanggan temporer.
(6) Hati-hati dalam memilih dan melatih seseorang yang akan                  berhubungan dengan pelanggan.
(7) Kembangkan pelayanan bagi karyawan, sehingga komunikasi             betul-betul mengarah pada pelanggan.
(8) Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan          pelayanan istimewa kepada pelanggan.
Kualitas
Agar berhasil dalam persaingan global, sangatlah penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kualitas barang dan jasa serta pelayanan. Akhir-akhir ini, perbaikan kualitas telah dijadikan tujuan strategi beberapa perusahaan di dunia, yang kemudian secara. integral dijadikan bagian dari budaya perusahaan. Perbaikan kualitas tersebut terangkum dalam Total Quality Management (TQM).
Secara filosofis, Total Quality Management (TQM), nilai-nilai dan kerja keras tidak hanya ditujukan untuk mempertahankan kualitas barang dan jasa tetapi juga untuk mempertahankan kualitas usaha dan pelayanan kepada pelanggan. Kunci utama dalam mengembangkan TQM justru. terletak pada perhatian khusus kepada pelanggan. Artinya,’ kualitas harus mencerminkan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Bagaimana pelanggan menginterpretasikan kualitas? Berdasarkan hasil survei di Amerika Serikat, menurut Zimmerer (1996) ada lima macam komponen kualitas yang secara berurutan perlu diperhatikan, yaitu:
(1) Ketepatan (reliability), yaitu rata-rata kelalaian/pengabaian.
(2) Daya tahan (durability), yaitu berapa lama barang dan jasa tersebut dapat dipakai/ bertahan.
(3) Mudah digunakan (easy of use), yaitu barang dan jasa tersebut memberikan kemudahan untuk digunakan.
(4) Nama merek yang terkenal dan dipercaya (known and trusted brand name).
(5) Harga yang relatif rendah (low price).
Barang dan jasa yang cepat, tepat, hemat, sehat, kuat, dan terkenal merupakan prasyarat bagi perusahaan dalam mempertahankan kualitas. Barang dan jasa harus cepat dan tepat dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, barang dan jasa itu harus tahan lama atau tidak mudah rusak dan mudah digunakan oleh siapa pun dan kapan pun. Komponen lain dari kualitas yang tidak kalah pentingnya adalah harga yang murah dan merek yang terkenal. Merek yang terkenal dan harga yang terjangkau sangat menarik dan merangsang konsumen sekaligus mencerminkan kualitas yang dikehendaki konsumen.
Sedangkan di bidang jasa pelayanan, konsumen ingin melihat jasa perusahaan yang mencerminkan beberapa karakteristik sebagai berikut:
(1) jelas/nyata (tangibles), yaitu jelas ada fasilitas, ada peralatan dan ada orang yang melayaninya.
(2) Ketepatan (reliability), yaitu memenuhi apa yang dikatakan itu sesuai dengan apa yang dilakukan atau tepat janji dan tepat pelayanan.
(3) Ketanggapan (responsiveness), yaitu tanggap terhadap keinginan pelanggan.
(4) Terjamin dan penuh empati (assurance and empathy), yaitu menimbulkan sikap yang menyenangkan. Dengan kata lain, pelayanan itu harus cepat, tepat, hemat, sehat, dan nikmat. Artinya, ada garansi yang menimbulkan rasa aman dan senang.
Pedoman penting untuk mencapai sasaran kualitas seperti di atas dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Bangun kualitas ke dalam proses.
(2) Kembangkan tim kerja dan sebar luaskan sampai departemen.
(3) Mantapkan ikatan dengan pemasok secara khusus.
(4) Latihlah manajer dan karyawan agar mereka partisipasi dalam program peningkatan kualitas.
(5) Berdayakan karyawan pada setiap tingkatan organisasi, berikan wewenang dan tanggung jawab dalam membuat keputusan untuk menentukan kualitas.
(6) Mantapkan komitmen manajer terhadap kualitas.
(7) Berikan insentif kepada orang yangbekerja berkualitas.
(8) Kembangkan strategi perusahaan dalam perbaikan kualitas.
Kenyamanan
Untuk mengetahui kenyamanan, dilakukan dengan cara meminta informasi kepada pelanggan, misalnya kesenangan apa yang mereka inginkan dan mereka harapkan dari pelayanan yang disajikan perusahaan? Untuk memberikan pelayanan yang menyenangkan harus diperhatikan hal-hal berikut:
(1) Lokasi usaha harus dekat dengan pelanggan.
(2) Berikan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan.
(3) Tentukan jam kerja yang menyenangkan bagi pelanggan. Apakah perusahaan buka seminggu penuh atau semalam suntuk.
(4) Tetapkan apakah barang perlu diantar atau tidak.
(5) Berikan kemudahan untuk menggunakan cara kredit.
(6) Latihlah karyawan untuk dapat melakukan transaksi dengan cepat, tepat, hemat, dan sopan.
Inovasi
Inovasi merupakan kunci keberhasilan bagi usaha baru. Perubahan pasar yang sangat cepat dan persaingan yang kompleks menuntut inovasi yang terus-menerus. Inovasi yang terus-menerus merupakan suatu kekuatan bagi wirausaha dalam. meraih sukses usahanya. Beberapa bentuk inovasi yang lazim. dan terkenal ialah dalam bentuk produk baru, perbedaan teknik/cara, dan pendekatan baru dalam memperkenalkannya.
Kecepatan
Kecepatan merupakan kekuatan dalam persaingan. Dengan kecepatan berati mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan memenuhi permintaan pasar. Secara filosopi, kecepatan disebut Time Compression Management (TCM), yang memiliki dua aspek, yaitu: (1) Mempercepat produk baru ke pasar, dan (2) Memperpendek waktu dalam merespons permintaan pelanggan baik dalam memproses produk maupun dalam mendistribusikan atau menyampaikannya.
Agar perusahaan yang mementingkan TQM dapat bersaing, hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:
(1) Perbaharui keseluruhan proses sehingga menjadi lebih cepat.
(2) Ciptakan fungsi silang dari tim kerja, berikan wewenang untuk memecahkan persoalan. Tim kerja yang yang dimaksud adalah insinyur, pekerja yang dipabrik penjual, ahli kualitas, dan bahkan pelanggan.
(3) Arahkan tujuan secara agresif untuk mengurangi waktu dan memperpendek jadwal. Melalui TQM diharapkan dapat mengurangi siklus waktu, misalnya yang seharusnya beberapa minggu menjadi beberapa hari atau jam saja, seharusnya sebulan hanya beberapa minggu saja, dan seterusnya.
(4) Tanamkan budaya cepat. Pelayanan harus cepat namun tepat, hemat, dan sopan.
(5) Gunakan teknologi yang dapat mempercepat proses.
Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Wirausaha mengetahui bahwa salah satu cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru adalah dengan menyajikan pelayanan yang lebih baik yang tidak tertandingi oleh pesaing lain. Cara menciptakan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat dilakukan sebagai berikut:
(1) Dengarkan dan perhatikan pelanggan.
(2) Tetapkan pelayanan yang terbaik.
(3) Tetapkan ukuran dan kinerja standar.
(4) Berikan perlindungan hak-hak karyawan.
(5) Latih karyawan cara memberikan pelayanan yang istimewa.
(6) Gunakan teknologi yang memberikan pelayanan terbaik.

Kamis, 28 April 2011

MANFAAT PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR MPTA


MPTA
(MIKROBA POSITIF TANAH DAN AIR)
UNTUK KOMODITAS :
·         PERTANIAN
·         PERKEBUNAN
·         PETERNAKAN
·         PERIKANAN
·         LINGKUNGAN

  IR. A. BACHTIAR  M
AGRONOMIS : CV. NAUFAL PRATAMA


MENGAPA HARUS
MPTA(MIKROBA POSITIF TANAH DAN AIR) ?
Dengan memanfaatkan bakteri-bakteri menguntungkan di alam ini, seperti Lactobacillus, Actinomycetes, Fotosintesis, dan peragian yang dibiakkan secara bersama-sama dalam satu media tertentu, sekaligus medianya  mengandung  unsur-unsur  makro dan unsur mikro alamiah, dan apabila diaplikasikan pada tanah  akan menyuburkan tanah dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah dan secara otomatis memacu pertumbuhan  vegetatif  dan generatif tanaman.
Namun dewasa ini  disadari pemakaian pupuk anorganik yang  berkelebihan ternyata merusak tanah, dimana tanah menjadi liat dan kaku, bakteri-bakteri yang menguntungkan sebagian besar mati akibat aplikasi pupuk kimia dan pestisida, sehingga tanah tidak bisa lagi berproduksi maksimal dan kualitas produksinya sangat rendah. Dan hal lain yang sangat membahayakan ummat manusia, yaitu pemakaian pupuk kimia dan pestisida yang berkelebihan dapat meresap kedalam tanaman dan apabila kita menkomsumsinya secara tidak langsung  kita Tanah sebagai media tumbuhnya tanaman pada dasarnya mengandung berbagai unsur  hara ,  baik makro  maupun mikro namun pengolahan terus menerus menyebabkan  ketersediaan unsur  hara dalam tanah semakin berkurang, sehingga mutlak harus ditambah, baik pupuk organik maupun sudah mengkomsumsi zat racun dalam tubuh. Dan anda bisa membayangkan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan manusia. Olehnya itu dari permasalahan ini kami menciptakan suatu teknologi alternatif  yang dapat mengembalikan kesuburan tanah secara alamiah, yaitu  MPTA (Mikroba Positif Tanah dan Air).  MPTA ini dapat mengurai bahan-bahan organik  menjadi senyawa-senyawa organik  yang sangat dibutuhkan  oleh tanah dan tanaman dalam peningkatan produksinya baik kuantitas maupun kualitasnya.
Jadi teknologi MPTA bukan pengganti pupuk konvensional yang sudah ada, melainkan sebagai alternatif agar ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dapat dikurangi, sekaligus penyelamatan alam ini dapat berlanjut, dan tetap kita wariskan terhadap anak cucu kita tanah yang produktif dan alamiah guna kehidupannya di masa akan datang.
Semoga bermanfaat,

MPTA ini di produksi oleh CV. Naufal Pratama, Tahun 2002



VISI DAN MISI

Menjadi” Perusahaan Terbaik “ (The Best Company)” yang beriorentasi terhadap Petani dalam mewujudkan Pertanian  alami , berwawasan lingkungan  dan berkelanjutan demi kelestarian Alam, demi kelangsungan kehidupan Umat Manusia.


SEMANGAT BARU CV. NAUFAL PRATAMA

     Untuk merealisasikan Visinya, “CV. Naufal Pratama”  Tumbuh  Bersama Petani dalam  mendorong Pengembangan  Pertanian Organik dalam mewujudkan pertanian Organik dari segala komoditas pertanian dalam peningkatan kuantitas dan kualitas produksi usaha taninya.





SEJARAH SINGKAT
MPTA (MIKROBA POSITIF TANAH DAN AIR)

·        Tahun 1997
Setelah kami mengamati perkembangan tanaman dari tahun ke tahun terjadi penurunan produksi, khususnya tanaman padi padahal pemberian pupuk kimiawi semakin ditingkatkan, maka kami berkesimpulan bahwa tanah sudah jenuh dan sakit,  maka perlu ada solusi untuk menyelamatkan tanah dari kerusakan ini, dan kami   mencari produk apa yang cocok sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimiawi.
·        Tahun 1997
Pada tahun  yang sama kami mengenal suatu teknologi Effective Microorganisme (EM-4) yang coba disosialisasikan diberbagai komoditas, dan hasilnya ada kemajuan, namun kebanyakan petani merasa berat untuk membuat bokashi, sehingga perkembangannya lambat dan kurang familiar bagi petani yang maunya serba instan (cepat).
·        Tahun 1997 s/d Sekarang
Dari pengamatan kami di pertambakan, khususnya budidaya udang yang sangat susah dikembangkan oleh petani memacu saya untuk mencari suatu produk yang dapat mengatasi permasalahan insan merah, yang diakibatkan oleh virus, sehingga memotifasi saya untuk mencari solusi dari persoalan ini.
·        Tahun 2002
·        Tahun 2002
Dari tahun 2002 sampai sekarang mulai kami uji coba
di lapangan diberbagai komoditas  baik pertanian
maupun perikanan hasilnya cukup memuaskan
dan terus kami melakukan pengkajian untuk mencari
 produk yang lebih unggul guna membantu petani
dalam peningkatan usaha taninya.

Berdasarkan pengalaman dan pengetahuan saya  dan baground dari pertanian, kami mendirikan Perusahaan, dengan nama : CV. Naufal Pratama sekaligus menciptakan suatu produk yang saya beri nama MPTA (Mikroba Positif Tanah dan Air), dimana produk ini hampir sama dengan EM-4 namun ada tambahan komposisi lainnya biar lebih cepat reaksinya sehingga dapat dirasakan oleh petani manfaatnya. Dan pada tahun yang sama kami uji coba di Lab sucofindo untuk memastikan kandungan bakterinya.



3

KENAPA TUMBUHAN BUTUH MAKANAN ?

            Pada dasarnya tumbuhan sama dengan mahluk hidup lainnya, butuh makanan untuk kelangsungan hidupnya. Makanan tumbuhan disebut unsur  hara, unsur  hara ini berupa nutrisi maupun sumber energi  yang menunjang kehidupan tanaman. Jika unsur hara tidak seimbang, maka pertumbuhannya tidak normal dan produktivitas tidak optimal.

1.  Unsur hara Makro
Pada manusia kita mengenal adanya makanan pokok yang merupakan sumber energi, misalnya nasi, gandum, dan jagung.  Manfaat utama makanan pokok adalah sebagai zat tenaga.  Zat tenaga sangat penting bagin  tubuh, yaitu untuk melakukan segala jenis kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.
      Tumbuhan juga mempunyai makanan pokok yang biasa disebut hara makro utama terdiri dari Nitrogen (N), Fospat (P), dan Kalium (K). Sama seperti manusia kebutuhan pokok ini mutlak harus dipenuhi untuk menjamin kelangsungan hidupnya.

2.  Hara makro Sekunder
Selain makanan pokok kita juga membutuhkan lauk pauk. Lauk pauk bukan sekedar pemberi rasa tapi merupakan sumber makanan yang paling banyak memberikan protein.  Manfaat utama lauk pauk adalah sebagai zat pembagun. Adanya lauk pauk dalam menu kita sehari- hari menyebabkan dapat membentuk jaringan-jaringan baru, membantu pertumbuhan tubuh dan otak.
Tumbuhan juga butuh lauk-pauk, yang biasa disebut Hara Makro Sekunder diantaranya terdiri dari ; Sulfur (S), Magnesium dan Kalsium (Ca).  Dengan terpenuhinya hara makro sekunder maka tumbuhan akan lebih sehat dan seimbang.

3.  Unsur Hara Mikro
Untuk mencapai kesehatan idieal, manusia juga membutuhkan serat, mineral dan vitamin. Mineral dan vitamin dapat membantu meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh. Pada dasarnya tanaman juga butuh vitamin, yang biasa disebut hara mikro. Hara mikro yang dibtuhkan tanaman diantaranya ; Boron (B), Seng (Zn),Tembaga (Cu),  Besi (Fe), Mangan (Mn),  Molibdenum (Mo), Natrium (Na), dan Aluminium (Al).

4.  Kebutuhan tambahan lainnya mutlak harus ada, yaitu : Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O2), akan tetapi ketiga unsur ini mudah diperoleh secara alamiah.


Pengertian dan manfaat unsur-unsur hara diatas  sebagai berikut ;

A.   UNSUR HARA MAKRO

1.     Nitrogen (N)
Tumbuhan memerlukan nitrogen untuk pertumbuhannya terutama pada fase vegetative, yaitu pertumbuhan cabang, daun dan batang.  Nitrogen  (lebih dari 70 % volume udara terdiri dari nitrogen) juga bermanfaat dalam proses hijau daun atau klorofil. Kekurangan nitrogen menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal, kerdil daunnya menguning dan kering.
2.     Phosphor (P)
Berguna untuk pembentukan akar, sebagai  bahan dasar protein, mempercepat penuaan buah, memperkuat  batang  tanaman, meningkatkan hasil biji-bijian dan umbi-umbian. Selain itu Fosphor juga membantu proses assimilasi dan respirasi.  Kekurangan Phosphor menyebabkan tanaman  kerdil, pertumbuhan  akar tidak baik dan pertumbuhan cabang  dan ranting meruncing.
3.     Kalium (K)
Kalium membantu pembentukan protein dan karbohidrat selain itu juga berfungsi untuk memperkuat jaringan tanaman dan berperan dalam pembentukan antibodi tanaman yang bisa melawan penyakit dan kekeringan. Jika  kekurangan kalium tanaman tidak tahan terhadap penyakit, kekeringan dan udara dingin.
4.     Calsium /Kalsium (Ca)
Berfungsi sebagai pengatur pengisapan air dari dalam tanah. Kalsium juga berguna untuk menghilangkan  (penawar) racun dalam tanah. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan pertumbuhan pucuk ranting terhambat dan batang tanaman tidak kokoh.
5.     Magnesium (Mg)
Membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil.  Selain berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak dan minyak, magnesium juga membantu proses transportasi fosfat dalam tanaman. Kekurangan Magnesium dapat menyebabkan pucuk dan bagian diantara jari-jari daun tanpak tidak berwarna.

6.     Sulfur/Belerang (S)
Membantu tanaman dalam  membentuk bintil akar,  pertumbuhan tunas dan pembentukan hijau daun (klorofil). Sulfur merupakan unsur  penting dalam pembentukan berbagai jenis asam amino.  Kekurangan unsur  belerang menyebabkan daun muda menjadi hijau muda, mengkilap agak keputihan selanjutnya akan berubah menjadi kuning, tanaman akan tanpak kerdil, kurus dan batangnya pendek.
7.     Carbon/karbon (C)
Diambil oleh tanaman dari karbondioksida (CO2) yang ada di udara
8.     Hidrogen (H)
Diperoleh tanaman dengan cara memecah air (H2O) dari udara dan tanah, Hidrogen berguna dalam pembentukan gula  (glukosa) menjadi karbohidrat.
9.     Oksigen (O2)
Diperoleh tanaman dari air dan udara, sekitar 21 % volume udara adalah oksigen. Oksigen diisap oleh tanaman dari udara melalui proses respirasi. Oksigen dibutuhkan  tanaman untuk membentuk bahan organis tanaman.



B.   UNSUR HARA MIKRO

1.     Chlor (Cl)
Membantu meningkatkan atau memperbaiki kualitas  dan kuantitas produksi tanaman. Khususnya untuk tanaman tembakau, kentang, kapas, kol, sawi dan tanaman sayuran. Kekurangan khlor akan menyebabkan produktivitas tanaman rendah.
2.     Fero/besi (Fe)
Berperan dalam fisiologi tanaman seperti proses pernapasan dan pembentukan zat hijau daun atau klorofil.  Kekurangan zat besi akan menyebabkan daun berwarna kuning kemudian berguguran.
3.     Mangan (Mn)
Bermanfaat dalam proses assimilasi dan berfungsi sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim dalam tanaman.  Kekurangan mangan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutma pada tanaman hortikultura seperti sayuran.
4.     Cuprum/Tembaga (Cu)
Bermanfaat bagi tanaman dalam pembentukan klorofil dan sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim tanaman. Kekurangan tembaga pada media tanam akan menyebabkan ujung daun menjadi layu.
5.     Boron (Bo)
Merupakan zat yang banyak manfaatnya, boron membawa karbohidrat ke seluruh jaringan tanaman, boron juga bermanfaat dalam proses mempercepat penyerapan kalium dan berperan pada pertumbuhan tanaman khususnya pada bagian yang masih aktif selain itu juga meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.

6.     Molibdenum (Mo)
Berfungsi untuk mengikat  nitrogen bebas dari udara, juga berfungsi sebagai komponen pembentukan enzim pada bakteri akar tanaman leguminosae.
7.     Zinc/Seng (Zn)
Mempunyai fungsi dalam pembentukan hormon  tanaman yang berguna untuk pertumbuhan.   Kekurangan seng menyebabkan daun berwarna kuning atau kemerahan, daun berlubang, mengering bahkan bisa mati.

BEBERAPA JENIS PUPUK


A.    Pupuk Organik

    Pupuk organik adalah pupuk yang asal bahannya dari mahluk hidup, sebagian besar pupuk organik  berbentuk padatan seperti pupuk kandang  dan kompos.  Dengan bantuan teknologi pupuk organik dapat dibuat dalam bentuk cair.
Keunggulan pupuk organik  :
·        Memperbaiki sifat fisik, biologis dan kimia tanah.
·        Meningkatkan daya serap tanah terhadap air
·        Meningkatkan aktifitas mikroorganisme di dalam tanah
·        Sebagai sumber hara bagi tanaman